Friday, August 15, 2008

Tips memilih Ban Bekas


Jika Anda pemilik kendaraan bermotor, baik itu roda dua, tiga, empat atau lebih, sebaiknya selalu periksa kondisi ban kendaraan sebelum mengendarainya. Kondisi ban pada kendaraan bermotor, sangat berpengaruh pada keselamatan pengendara. Jadi jangan berkompromi dengan kondisi ban yang sudah tidak layak pakai alias gundul, karena urusannya sama taruhan nyawa.



Sebenarnya sangat mudah untuk menentukan apakah kondisi ban pada kendaraan masih layak pakai atau tidak. Kenali ban dengan melihat petunjuk TWI (Thread Wear Indicator), jadikan sebagai patokan. Lalu, ukur ketebalan alur (kembangan) menggunakan penggaris dari dasar alur. Bila tingginya kurang dari 2 mm maka sebaiknya ban tersebut segera diganti.

Mengganti ban sebaiknya dilakukan secara bersamaan pada keempat roda, namun jika ban yang perlu diganti hanya sebagian saja, pastikan ukuran, konstruksi dan jenis ban sama dengan ban pada keseluruhan rodanya. Mengganti ban gundul dengan ban baru diperlukan biaya yang tidak sedikit bagi yang memiliki uang pas-pasan. Terlebih lagi bila yang digunakan ban berjenis radial, yang harganya lebih mahal dibandingkan dengan ban biasa (standar).

Jika kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk mengganti ban lama dengan yang baru, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan menggantinya dengan ban second alias ban bekas. Tapi, untuk mengganti ban lama Anda yang sudah gundul dengan ban bekas perlu kecermatan dan kehati-hatian. Karena jika salah pilih, bukannya untung yang didapat tetapi malah buntung. Sebaiknya kenali dulu jenis-jenis ban bekas yang beredar di toko ban bekas.

Bila dilihat dari jenisnya, ban bekas dapat dibagi menjadi dua yaitu ban bekas orisinil dan batikan. Ban bekas orisinil bisa dilihat dari polanya yang masih bagus. Ban bekas orisinil kondisinya sekitar 70%-90% dari baru. Sedangkan ban bekas polanya merupakan hasil batikan penjual ban bekas untuk membuat kembali pola yang sudah pupus. Biasanya ban bekas yang dibatik kondisinya 30% dari baru.

Selain ban bekas orisinil dan batikan, ada juga ban bekas yang telah dilakukan penambahan karet kembangannya, atau lazim disebut ban vulkanisir. Tapi kebanyakan ban vulkanisir hanya dipakai pada mobil-mobil besar seperti bus dan truk. Apabila mobil pribadi menggunakan ban vulkanisir, laju kendaraan kurang stabil dan jalannya sedikit bergoyang.

Kualitas ban vulkanisir, tergantung pada kualitas karet tambahan. Semakin bagus kualitas karet tambahan maka daya rekat karet dengan ban semakin kuat, berpengaruh pada umur pemakaian dan penggunaan ban bekas paling lama sekitar tujuh bulan.

Selengkapnya... »»

Tuesday, February 12, 2008

Tips menghemat BBM


Ditengah mahalnya biaya pembelian dan langkanya BBM, apalagi baru baru ini pemerintah akan menghentikan subsidi beberapa jenis BBM. Tidak ada salahnya kita saling berbagi tips untuk menghemat BBM 
dimasa krisis seperti sekarang ini.



- Hindari memanaskan mesin terlalu lama, waktu tiga menit adalah waktu yang ideal memanaskan mesin kendaraan Anda. Ketika jarum penunjuk suhu mesin mulai bergerak, Anda sudah bisa menggunakan mobil.

- Lajukan kendaraaan dengan kecepatan konstan, tetapi tetap mampu berakselarasi seperlunya dan bisa memanfaatkan kendaraan untuk bermanuver. Jika Anda ingin melajukan mobil lebih cepat, setelah pedal gas ditekan sedikit, langsung pindahkan gigi ke posisi yang lebih tinggi. Jangan tunggu sampai putaran mesin naik. Dengan melakukan hal ini saja, Anda sudah bisa menghemat konsumsi bahan bakar sebanyak 5-10 persen.

- Jika Anda terpaksa menekan pedal gas cukup dalam, usahakan tidak lebih dari 80%. Manfaatkan gaya dorong mobil untuk melakukan percepatan saat Anda ingin melajukan mobil lebih cepat. Gunakan gigi yang paling tinggi saat Anda sedang melaju cepat di jalan tol. Putaran mesin pun akan tetap rendah, dan pemakaian bahan bakar pun bisa lebih dihemat

- Jika Anda sedang melaju di jalur yang cukup lowong, misalnya di jalan tol, usahakan kecepatan mobil berada di sekitar 70 km/jam. Ini adalah kecepatan yang paling pas dan terhitung ekonomis. Jika Anda melebihi kecepatan tersebut, putaran mesin akan meninggi, dan konsumsi bahan bakar akan semakin boros.

- Jangan injak pedal gas dengan menghentak. Injakan harus stabil dan bertahap, jika gas diinjak tiba-tiba, otomatis bahan bakar yang akan diisap ke ruang bakar semakin banyak, sementara pada saat itu putaran mesin masih rendah. Akibatnya tidak semua bahan bakar yang masuk ke ruang mesin terbakar. Karena, bahan bakar yang masuk tidak keluar dalam bentuk tenaga, tetapi ikut terbuang lewat knalpot. Lajukanlah mobil dengan kecepatan konstan. Jangan terlalu sering menekan pedal gas dan melakukan pengereman mendadak, terutama saat lampu hijau telah berganti. Sebelumnya toh Anda sudah memperhitungkan akan melewati lampu merah?

- Pindahkan tranmisi dengan benar, umumnya mesin mobil bekerja dengan efisiensi pada putaran 2500 hingga 4000 rpm, sehingga pergantian gigi harus diusahakan sesuai daerah putaran.

- Saat memindahkan gigi persneling, sebaiknya pada rpm yang sesuai spesifikasi kendaraan. Spesifikasi ini dapat dilihat pada buku manual kendaraan atau dibrosur iklan yang biasanya terdapat keterangan mengenai moment maximum (torsi maximum) dalam satuan kgm/rpm. Satu kebiasaan yang seringkali dilupakan pengendara adalah: tidak segera menyesuaikan gigi persneling setelah penurun kecepatan (deselerasi). Setelah berlari kencang lalu tiba-tiba ngerem mendadak, sebaiknya oper gigi perseneling ke posisi lebih rendah.

- Perhatikan penunjukan tekanan pada kendaraan anda, jika tekanannya rendah kerja mesin ringan dan komsumsi BBM irit, jika tekannnya tinggi, kerja mesin berat dan tentu membuat konsumsi BBM makin boros. Coba gunakan Crusie control dimana peralatan ini bisa digunakan untuk menghemat BBM terutama dijalan tol.

- Periksa kondisi HC dan CO. Boros atau tidaknya konsumsi bahan bakar juga ditentukan oleh komponen-komponen mesin. Komponen mesin yang sudah aus membuat pembakaran bahan bakar tak sempurna. Tak ada salahnya Anda memeriksa emisi gas buang. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan nilai HC (hidrokarbon) dan CO (karbonmonoksida) terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran di ruang bakar tidak sempurna (banyak bahan bakar terbuang percuma).

- Saat memperlambat atau menghentikan laju kendaraan, manfaatkanlah pengurangan kecepatan dengan mesin (engine brake). Angkat pedal perlahan, dan putaran mesin pun akan ikut berkurang.

- Usahakan memperkecil setting temperatur AC, jika Anda memang tak begitu membutuhkan AC.

- Pompa ban mobil sesuai ukuran karena ban yang kurang keras, tahanan gelindingnya akan keras.

- Aksesori di bodi mobil mempengaruhi pemborosan BBM seperti penambahan kaca spion, antene, ban lebar, foot step karena makin memperbesar hambatan angin kendaraan.

- Modifikasi untuk meninggikan dan mengangkat kendaraaan juga bisa memperbesar angin kendaraan.

Selengkapnya... »»